Kamis, 25 Desember 2008

VASEKTOMI TANPA PISAU

Pemakaian dan pelayanan kontrasepsi yang RASIONAL adalah merupakan bagian dari PROGRAM KESEHATAN PENCEGAHAN. Dalam hal ini pemakaian kontrasepsi ditujukan untuk melindungi IBU dari KEHAMILAN yang tidak diinginkan.

Kehamilan dan melahirkan adalah kodrat wanita, namun demikian adakalanya suatu kehamilan, persalinan dan masa nifas dapat mengalami gangguan ( komplikasi ) yang jika tidak mendapat pertolongan yang capat dan tepat dapat merenggut nyawa ibu. Tidak dapat diduga sebelumnya apakah suatu kehamilan, persalinan atau masa nifas akan berkomplikasi atau tidak. Oleh karena itu setiap kehamilan, persalinan atau masa nifas harus dianggap sebagai berisiko

Secara nasional, hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2003 membuktikan bahwa angka kematian ibu ( AKI ) akibat kehamilan, persalinan dan nifas adalah 307 per 100.000 persalinan. Angka ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan AKI negara-negara anggota Asean. Strategi untuk menurunkan AKI adalah SETIAP KEHAMILAN HARUSLAH KEHAMILAN YANG DIRENCANAKAN, hal ini dapat dicapai melalui pemakaian kontrasepsi yang efektif rasional.

Ada banyak jenis kontrasepsi yang tersedia, dari sekian banyak tersebut dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok, Kelompok Sementara Jangka Pendek, yaitu Kondom, Spermatisid, Pil, Suntik. Kelompok Sementara Jangka panjang, yaitu Suntik, Implant, AKDR. Dan kelompok pengakhiran kesuburan. yaitu Tubektomi untuk wanita dan Vasektomi untuk pria

Ada tiga pilihan tujuan pemakaian kontrasaepsi, pertama untuk tujuan menunda kehamilan pertama, kedua untuk mengatur jarak kehamilan dan ketiga untuk mengakhiri kesuburan. Berdasarkan pada pilihan tujuan ini, maka untuk tujuan menunda kehamilan pertama, kelompok kontrasepsi yang rasional adalah kelompok kontrasepsi sementara jangka pendek. Sedangkan untuk mengatur jarak kehamilan, jenis kontrasepsinya adalah kelompok sementara jangka panjang. Kemudian untuk mengahiri kesuburan, jenis kontarasepsinya adalah kontrasepsi mantap.

Vasektomi adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk dari dua kata yaitu vas dan ektomi. Vas atau vasa deferensia artinya adalah saluran benih yaitu saluran yang menyalurkan sel benih jantan (spermatozoa) keluar dari buah zakar (testis) yaitu tempat sel benih itu diproduksi menuju kantung mani (vesikulaseminalis) sebagai tempat penampungan sel benih jantan sebelum dipancarkan keluar pada saat puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi atau ektomia artinya pemotongan sebagian. Jadi vasektomi artinya adalah pemotongan sebagian (0.5 cm – 1 cm) saluran benih sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran benih bagian sisi testis dan saluran benih bagian sisi lainya yang masih tersisa dan pada masing-masing kedua ujung saluran yang tersisa tersebut dilakukan pengikatan sehingga saluran menjadi buntu/tersumbat.

Akibat dari pemotongan dan pengikatan saluran benih ini, maka sel benih yang diproduksi pada buah zakar tidak bisa keluar dan terbendung pada saluran benih bagian sisi testis yang diikat. Akibat pemotongan dan pengikatan saluran benih ini, fungsi buah zakar sebagai organ yang menghasilkan sel benih jantan dan hormon kelamin tidak terganggu, sehinga nafsu birahi pada laki-laki yang menjalani vasektomi tidak terganggu.Air mani tetap dipancarkan pada saat puncak sanggama, tapi tidak mengandung sel benih jantan. Efek inilah yang dimanfaatkan sebagai cara kontrasepsi mantap. Sel benih yang terbendung pada saluran yang diikat akan mati setelah kurang lebih 100 hari. Sebaliknya fungsi buah zakar (testis) dalam memproduksi sel benih dan fungsi – fungsi lainya tetap berjalan.

Vasektomi telah dikenal kurang lebih 100 tahun yang lalu. Penelitian dan percobaan pada binatang serta aplikasi pada manusia telah dilakukan oleh para ahli diseluruh dunia, para ahli tersebut antara lain; Sir Astley Cooper, Reginard Harrison 1893, Felix Guyon, Harry Sharp 1893, Wood 1900, Prous 1904, Eugene Steinach 1910.

Vasektomi sebagai cara kontrasepsi mantap, pertama kali didunia dilakukan oleh para ahli di India pada tahun 1954. di Amerika pada tahun 1960. Association for Voluntary Surgical Contraseption (AVSC) INTERNATIONAL suatu lembaga internasional yang bermarkas di New York mengembangkan pelayanan kontraepsi mantap sukarela yaitu Tubektomi untuk wanita dan Vasektomi untuk pria.. Pada tahun 1970 pemerintah Indonesia mengirim tenaga ahli ke India. Pada tahun 1971 vasektomi dilaksanakan di Indonesia. Pada tahun 1974, Prof.Dr.Li Shun Qiang dari Cina mengambangkan tehnik bedah minor tanpa menggunakan pisau bedah untuk melakukan vasektomi yang disebut No Scalpel Vasectomy / vasektomi tanpa pisau dengan hasil pebedahan yang halus dan kerusakan jaringan yang sangat minimal. Sejak tahun 1986 hingga sekarang tehnik ini digunakan diseluruh dunia termasuk di Indonesia dan diakui oleh AVSC.

Vasektomi Tanpa Pisau, adalah suatu tehnik bedah minor tanpa menggunakan pisau bedah. Kantung buah zakar (skrotum) dilakukan pembiusan lokal, kemudian dibuat lobang (one hole) kurang lebih 2-3 cm dibawah pangkal zakar (penis), saluran benih dipotong 0,5 – 1 cm dan diikat pada ujungnya. Luka operasi tanpa dijahit, hanya ditutup dengan tensoplast (band aid). Proses tindakan vasektomi hanya membutuhkan waktu sekitar 10 – 15 menit bila dilakukan oleh tenaga dokter yang terlatih atau kompeten. Tindakan vasektomi tidak perlu rawat inap, dapat kembali bekerja seperti biasa. Luka operasi akan sembuh/kering dalam waktu 3-5 hari.

skrotum lokal anestesi pemotongan vas deferens penutupan luka operasi

Di seluruh dunia jumlah peserta vasektomi kurang lebih 43 juta . di Amerika 13 % dari jumlah Pasangan Uia Subur di negeri itu. Di Indenesia 1% dari total pengguna kontrasepsi. Di Jakarta tahun 2005 kurang lebih 960 akseptor.

Vasektomi tanpa pisau ditujukan sebagai cara kontrasepsi mantap pria bagi Bapak-bapak dari suatu Pasangan Usaia Subur (PUS) yang telah memiliki jumlah anak cukup. Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia menetapkan suatu persyaratan yamg haris dipenuhi oleh calon akseptor yaitu SYARAT SUKARELA, BAHAGIA DAN SEHAT.

Pelaksanaan tindakan /pemedahan dilakukan melalui serangkaian proses yang terdiri dari konseling pra tindakan, penyaringan medik, pelaksanan tindakan, konseling pasca tindakan dan kontrol pasca tindakan.

Kekhawatiran setelah vasektomi.

Apakah setelah vasektomi, kemampuan ereksi tetap sempurna ? dan apakah masih tetap memancarkan air mani ?

Jawabannya, vasektomi tidak mempengaruhi ereksi dan air mani tetap memancar, yang dihambat adalah cairan sperma (sel benih). Lihat mekanisme ereksi dan gambar sebelum dan setelah vasektomi dibawah ini.

Sebelum Vasektomi

Sesudah Vasektomi